Tags

,

Motivational letter atau surat motivasi adalah dokumen tersendiri dan penting yang dapat kamu modifikasi untuk dikirim ke universitas yang kamu tuju, untuk menunjukkan kepada mereka siapa kamu, dan mendapatkan kesempatan yang mungkin tiada duanya!

 

Di surat ini kamu dapat menulis detail-detail yang terkait dan menarik mengenai dirimu sendiri yang dapat menunjukkan motivasimu dan kualifikasimu sebagai kandidat yang ideal di hadapan staff penerimaan mahasiswa baru. Ini akan berperan penting dalam menentukan penerimaanmu dalam universitas yang bersangkutan.

Dan menunjukkan hal-hal yang menunjukkan kualitas dirimu untuk meyakinkan universitas yang kamu tuju mungkin bukanlah sesuatu yang mudah, meski pun kamu memang merupakan murid dengan nilai-nilai bagus, pencapaian yang luar biasa, dan sangatlah termotivasi, kamu masih bisa saja gagal karena motivation lettermu tidak menunjukkan hal-hal ini. Karakteristik-karakteristik ini haruslah ditonjolkan sebaik mungkin agar staff penguji tidak menganggapnya “kurang cukup.”

 

Ini tidak haruslah berupa surat pribadi yang sama sekali tidak ada relevansinya dengan aplikasimu, namun fokuslah pada karakter-karakter intelektualmu.

Berhati-hatilah untuk tidak menonjolkan kelemahanmu terlalu sering, namun fokuslah pada kelebihanmu dan alasan-alasan mengapa kamulah kandidat yang tepat untuk universitas tersebut.

Tips: Rencanakanlah terlebih dahulu sebelum mulai menulis draft pertamamu. Pertama, rencanakanlah konsepnya, kemudian kerangkanya, dan baru perbaiki.

Konsep yang ada perlu berisi semua alasan mengapa kamu ingin menempuh jurusan tersebut, kualitas yang dapat kamu kontribusikan ke program tersebut, dan mengapa kamu memilih universitas tersebut.

Kemudian tuliskanlah hal-hal ini di dalam draft pertamamu.

 

Layout dokumen merupakan format dokumenmu, dan kamu perlu menunjukkan profesionalisme-mu. Apabila tidak ada spesifikasi di dalam penjelasan dari universitas mengenai motivational letter yang diinginkan, kamu perlu menjaga agar suratmu tetap tidak melebihi dua halaman.

 

Struktur suratmu akan menentukan alur dari suratmu, dengan paragraf pertama yang mengawali dengan mulusnya ke badan dan ringkasan dari isi surat. Kesimpulan dari suratmu harus kembali menunjukkan kualitas dirimu.

 

Revisi kebanyakan berfokus kepada penggunaan kata yang kamu gunakan. Hindarilah penggunaan kata-kata dan susunan kata yang terlalu rumitkarena ini justru dapat terkesan menjengkelkan dan gagal membuat kesan berarti di hadapan para staff penerima mahasiswa baru.

Sebaliknya gunakanlah Bahasa yang cakap, meyakinkan, dan persuasif yang secara tidak langsung menyiratkan betapa mengesankannya kamu. Jangan lupa untuk mengecek struktur kalimat dan ejaanmu, dan mintalah masukan dari orang-orang terdekatmu atau mereka yang kamu percayai.

 

 

Ada banyak contoh-contoh surat-surat motivasi di internet, namun coba cek dulu beberapa tips singkat berikut yang telah terbukti berguna:

 

– Jangan mengulangi apa yang telah tercantum sebelum di formulir pendaftaran atau di CV-mu—ini sangatlah penting untuk diingat karena staff penerima mahasiswa baru akan menerima banyak surat-surat motivasi dari banyak sekali pelamar, dan kalau kamu terus menerus mengulang kata-kata dan kalimat, ini dapat terasa melelahkan untuk dibaca. Cobalah untuk melihat dari perspektif para staff yang akan membaca! Kamu mungkin akan menyadari bahwa kamu perlu lebih kreatif, lebih menarik, atau lebih berani lagi dalam penulisan suratmu.

 

– Tulislah berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan oleh universitas—selagi kamu merancang surat motivasimu, berhati-hatilah untuk memprioritaskan minat-minat yang berhubungan dengan program yang ditawarkan oleh universitas tersebut. Pikirkan akan manfaat-manfaat yang akan kamu dapatkan di program yang akan kamu ikuti dan mengapa kamu merasa tertarik untuk mengikuti program tersebut, atau mengambil jurusan tersebut. Biasanya universitas memiliki kriteria yang sangatlah jelas dan informatif di situs resmi mereka, termasuk juga kualitas dan kualifikasi yang dicari di tiap-tiap kandidat yang melamar.

 

– Jangan mengawali surat tanpa kesan berarti—paragraf pertamamu adalah bagian yang terpenting di dalam suratmu.Ini akan menentukan apakah staff penyeleksi akan tertarik dan terus membaca suratmu sampai akhir. Ini adalah penentu apakah mereka akan terus memproses aplikasi pendaftaranmu atau menghiraukannya. Pikirkanlah cara-cara untuk tidak membuat sesuatu yang klise namun di saat bersamaan terkesan intelijen dan menarik.

 

– Jangan membuat terlalu banyak poin—kemungkinan lain adalah kamu menjadi sangat bersemangat dan ingin sekali untuk menunjukkan aset-aset yang kamu miliki, dan dalam proses ini kamu justru mengacaukan relevansi antara minat-minat yang ada. Kamu akan terkesan seakan kamu berusaha untuk mengutarakan sebanyak mungkin untuk membuat mereka menyukaimu. Jangan terkesan terlalu desperate atau justru menyombongkan diri, keduanya akan membuatmu menjadi kurang menarik di mata universitas tujuanmu, jadi pastikan isi suratmu konsisten ya!

 

– Bagikanlah sesuatu mengenai dirimu sendiri—beritahu mereka minat-minat dan perasaanmu ketika kamu mengikuti aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan jurusan incaranmu. Pikirkanlah pengaruh kesemua itu terhadap caramu berpikir dan juga motivasimu. Ceritakanlah kisah atau momen yang menunjukkan pengertianmu akan pentingnya subyek yang diambil.

 

– Jangan memaksakan adanya humor di dalam suratmu—memang penting sekali untuk menunjukkan sikap yang positif, namun ini justru merupakan pedang bermata dua, karena kita tidak pernah bisa menebak apakah memang ini akan terasa sama lucunya bagi para penyeleksi sama seperti bagi kita. Cobalah untuk menahan godaan untuk memaksakan adanya humor, namun berusahalah untuk selalu terdengar positif dan menarik di mata mereka. Humor terkadang bisa berlebihan dan ini bisa menjadi faktor yang justru menentukan apakah kamu bisa diterima di program incaranmu.

 

– Jangan berpura-pura menjadi orang lain—selalu jadilah diri sendiri.Jangan mencoba untuk menjadi seseorang yang berbeda dari jati dirimu dan karenanya justru kehilangan kesempatan untuk meraih impianmu. Ceritakanlah hal-hal yang benar dan dengan suaramu yang asli! Para penyeleksi ahli mendeteksi hal-hal ini dan kamu tidak mau kan ketahuan berpura-pura menjadi orang lain?

Kamu memiliki hal-hal menarik yang terjadi di dalam hidupmu dan hidupmu tentu penting sekali. Karenanya kamu pasti memiliki kualitas-kualitas yang unik, jadi pikirkanlah hal-hal tersebut dan tunjukkan ini kepada mereka. Kalau kamu berpikir dengan keras, kamu akan menyadari bahwa kamu memiliki kualifikasi yang cukup, karenanya kamu tidak perlu berpura-pura. Terkadang, terlibat terlalu dalam di hidup kita sendiri justru membuat kita berpikir bahwa kita tidaklah cukup menarik!

 

– Jawab semua pertanyaan yang ada—awaslah saat menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan. Ingatlah bahwa semua hal yang ditanyakan pastilah penting, dan jangan meremehkan satu pertanyaan pun.

 

– Jangan menulis personal statement/motivational letter di detik-detik terakhirya—ini sangat, sangatlah penting. Pastikan kamu memiliki waktu yang cukup untuk menulis sebanyak mungkin draft untuk benar-benar mengedepankan kualitas dan karaktermu. Kalau kamu mengerjakannya di hari-hari terakhir menjelang tenggat waktu, kamu bisa saja melupakan hal-hal yang penting dan tidak memiliki konsistensi yang diperlukan. Mulailah menulis motivational lettermu, setidaknya sebulan sebelumnya. Pastikan kamu sangat-sangat jelas saat menuliskan tujuanmu!

 

– Jangan lupa mengecek ulang—ini HARUS. Ketika melakukan pengecekan ulang, setelah mengkoreksi semua kesalahan struktur kata atau kalimat, tanda baca, atau pengorganisasian ide, mintalah orang lain yang kamu percayai untuk membacanya, dan mintalah masukan dari mereka.

Jangan tunjukkan ke terlalu banyak orang karena kamu justru mungkin akan mendapat terlalu banyak masukkan yang malahan akan menenggelamkan suara aslimu. Setelah membaca ulang berkali-kali kamu mungkin justru akan melewatkan kesalahan-kesalahan sepele, karena dalam pikiranmu kamu berpikir kalau kamu sudah mengerti persis apa yang ingin kamu katakan, jadi kamu mungkin justru tidak dapat mencari kesalahan-kesalahan kecil yang ada. Karenanya kamu perlu untuk meminta perspektif baru dari orang lain untuk benar-benar mencermati kesalahan-kesalahan yang mungkin ada!

 

 

(Sumber: http://www.studying-in-germany.org/motivational-letter-university-admission-germany/)